"BSIP Papua Dukung Realisasi Pecepatan Tanam Jagung Keerom Lewat Bimtek"
BSIP Papua Dukung Percepatan Tanam Jagung di Keerom Lewat Bimtek
Wambes Keerom - Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Papua menggelar Bimbingan Teknis Budidaya Jagung Terstandar Tanpa Olah Tanah (TOT) di Lokasi Food Estate (FE) Jagung Kampung Wambes Distrik Mannem Kabupaten Keerom (26/07/2023). Tampak hadir Kepala BSIP Papua (Dr. Ir. Martina Sri Lestari,M.P),Ketua Gapoktan Food Estate Wambes (Yonatan Kirihio) serta Kelompok Tani Maju Jaya dan anggotanya kurang lebih berjumlah 60 orang serta Para Penyuluh Pertanian BSIP Papua.
Materi yang disampaikan oleh penyuluh antara lain Budidaya Jagung (Septi Wulandari, SP, M.Sc), Pengendalian Hama dan Penyakit tanaman Jagung (Merlin K. Rumbarar, SP, M.Sc) dan Klasifikasi Benih Jagung (Edita Dwijayanti, SP). Pelaksanaan Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani jagung guna mendukung percepatan pelaksanaan Pengembangan Pertanian Terpadu Berbasis Jagung di Kabupaten Keerom.
Sambutan Kepala BSIP Papua, Dr. Ir. Martina Sri Lestari, MP bahwa BSIP Papua salah satu tugas dan fungsinya mendampingi penerapan standar komoditas. Penerapan Standar setiap komoditas saat ini menjadi penting karena konsumen selalu meminta hasil produksi pertanian yang baik dari segi mutu dan keamanan pangannya terjamin. Demikian pula dengan Komoditas jagung yang saat dikembangkan dilokasi Food Estate Jagung di Kampung Wambes ini. Petani harus mampu secara mandiri mengelola tanaman jagung agar produksi yang dihasilkan nantinya mempunyai kuantitas, kualitas dan mutu baik sesuai dengan standar mutu jagung, baik itu untuk pakan ternak maupun untuk eskpor.
BSIP Papua siap mendampingi dan memberikan informasi pertanian terstandar untuk komoditas lainnya mulai dari hulu sampai hilir. Apabila petani memerlukan konsultasi dipersilahkan mengunjungi atau menghubungi kantor BSIP Papua. Selanjutnya Koordinator penyuluh BSIP Papua, Yuliana Rumsarwir, SP, M.Si juga menyampaikan kegiatan bimbingan teknis diharapkan menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam berusahatani jagung guna meningkatkan produktivitas tanaman jagung dan peningkatan pendapatan keluarga petani.
Ketua Gapoktan Wambes, Yonatan Kirihio mengucapkan terima kasih atas kedatangan BSIP Papua yang telah memberikan petani wawasan tentang budidaya jagung terstandar tanpa olah tanah. Semua peserta Bimtek turut senang, terlihat dari raut wajah dan tanggapan peserta yang hadir dalam menyampaikan permasalahan yang dihadapi dilapangan. Lokasi pengembangan jagung yang luas (500 ha) merupakan eks kebun sawit yang petaninya memerlukan pembinaan oleh penyuluh maupun stakeholder terkait agar lahannya produktif" ungkap Yonatan.
Petani diharapkan terus mengusahakan tanaman jagung secara keberlanjutan dan tidak berhenti setelah panen. Setelah panen dapat dilakukan tanam kembali dengan menerapkan tanam tanpa olah tanah.